Rabu, 17 Maret 2021

Essay Kewirausahaan Digital

 

Wirausaha digital adalah sub kategori dari kewirausahaan dimana organisasi tradisional yang bergerak secara fisik di digatalisasikan, sehingga wirausaha tradisional berubah dalam bentuk usaha baru di era digital (Hull et al., 2007; Le Dinh et al., 2018), baik secara produk, distribusi maupun lokasi usaha Hair et al. (2012). Wirausaha digital juga merupakan upaya mencapai peluang usaha baru melalui media baru dan teknologi internet (Davidson and Vaast, 2010). Lebih spesifik Richter et al. (2017) menyatakan wirasuaha digital adalah upaya untuk memperoleh pangsa pasar, peluang usaha yang menghasilkan uang serta berupaya menjadi inovatif, radikal dan pengambil resiko. Wirausaha digital menurut Sussan and Acs (2017) agen yang melakukan kegiatan komersial atau sosial baik pemerintah maupun industri yang menggunakan teknologi digital.

Memasuki masa revolusi industri 4.0 tentunya kita berada di era yang modern. Konsep industri 4.0 sendiri pertama kali digunakan di publik pada tahun 2011, tepatnya saat pameran industri Hannover Messe, Hannover. Setelah kita mengetahui sedikit sejarah revolusi dalam industri yang dimulai sejak abad ke-18 sampai sekarang, mari kita membahas 4 prinsip penting dalam industri 4.0.

1. Interkoneksi (Interconnection)

Prinsip pertama dalam revolusi industri 4.0 adalah interkoneksi atau hubungan antar manusia, alat, dan mesin dalam berkomunikasi satu sama lain dengan Internet of Things (IOT) atau Internet of People (IOP).

2. Transparansi Informasi

Teknologi yang ada tentunya memungkinkan dan mempermudah seseorang dalam mengumpulkan berbagai jenis data penting dalam proses produksi untuk membantu mengambil keputusan. Prinsip interkoneksi juga membantu seseorang dalam mengidentifikasi area mana yang perlu mendapatkan sentuhan inovasi dalam proses produksi.

3. Bantuan Teknis Prinsip ketiga adalah bantuan teknis dengan informasi relevan dan penting untuk mengambil sebuah keputusan tepat dan memecahkan masalah dengan cepat. Selain itu, kehadiran cyber physical system akan membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan berat dan berbahaya jika dilakukan secara manual.

4. Pengambilan Keputusan

Cyber physical system akan memutuskan sendiri secara otomatis dalam melakukan tugas sesuai dengan fungsi yang benar tanpa membutuhkan campur tangan dari pihak eksternal.

Industri 4.0 tentunya diharapkan untuk dapat mengoptimalkan produksi karena memberikan keuntungan bagi perusahaan dan lebih efisien waktu. Hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi industri yang mengandalkan peralatan-peralatan manufaktur yang mahal. Dunia digital mengalami perubahan yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak menghalangi sebagian pelaku usaha untuk menerapkan strategi digital dalam menjalankan usaha mereka. Namun, hal ini tidak berlaku bagi semua pihak, dimana masih terdapat sebagian pelaku usaha yang merasa ragu dan khawatir dengan konsekuensi dari penerapan strategi ini. Tidak heran bila banyak manajer risiko mengambil kebijakan untuk memperlambat perjalanan digital dalam organisasinya. Strategi dalam menghadapi transformasi digital tersebut adalah:

1. Membuat rencana digital secara komprehensif

Setiap organisasi yang ingin sukses dalam menghadapi transformasi digital perlu membuat rencana digital yang rinci dan komprehensif. Rencana tersebut memuat tujuan akhir yang ingin dicapai, target jangka panjang maupun jangka pendek, serta matriks yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas strategi digital yang dijalankan. Semua aspek perencanaan tersebut harus berjalan beriringan dengan aspek lain dari organisasi tersebut. Perencaanan yang matang akan membantu organisasi untuk tetap berada di jalur yang tepat sepanjang perjalanan digital mereka.

2. Perekrutan SDM yang tepat

Untuk dapat mengimbangi perkembangan dunia digital yang begitu cepat dibutuhkan SDM yang memiliki skill dan kemampuan yang tepat. Perekrutan SDM yang memiliki skill dalam hal penguasaan AI atau kecerdasan buatan, kemampuan dalam hal programming robotic, atau kemampuan teknis lain seperti pengembangan model analitik perlu dilakukan untuk memastikan organisasi tersebut tidak ketinggalan dalam aspek digital.

3. Menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai kebutuhan

Pemanfaatan teknologi sebagai menjalankan usaha menjadi salah satu strategi dalam menghadapi transformasi digital. Contoh dari pemanfaatan teknologi ini adalah penggunaan program RPA untuk menjalankan tugas rutin seperti pengambilan data, penggunaan kecerdasan buatan untuk melakukan tes populasi, dan juga menggunakan Internet of Things (IoT) untuk melakukan asesmen terhadap resiko yang dapat muncul setiap saat dalam proses menjalankan usaha.

4. Pemanfaatan data real time

Teknologi digital memungkinkan para pelaku usaha dan pemilik usaha untuk mendapatkan data secara real time. Data ini dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat berdasarkan hasil asesmen terhadap dampak yang mungkin terjadi, resiko yang harus dihadapi, serta waktu yang tepat untuk melaksanakan keputusan tersebut.

5. Membangun komunikasi antara pengambil keputusan dengan pelaku dunia digital

Sebuah strategi digital dapat diterapkan saat telah mendapat persetujuan dari para pengambil keputusan. Oleh karena itu, perlu dibangun komunikasi antara para pengambil keputusan dan para pelaku dunia digital dalam organisasi yang sama. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari bekerja sama dalam mengembangkan strategi risiko atau memberi laporan berkala mengenai risiko dari setiap strategi digital yang akan diambil.

 

6. Penggunaan matriks risiko yang tepat

Setiap aksi atau strategi digital yang diterapkan dalam sebuah organisasi memiliki risiko masing-masing. Penggunaan matriks risiko menjadi hal yang krusial, untuk melihat seberapa besar risiko yang dihadapi. Dengan memahami risiko yang ada, para pengambil kebijakan dapat menjadi lebih proaktif dalam mengambil tindakan pencegahan atau penanggulangan risiko tersebut.

Transformasi digital yang terjadi telah membawa berbagai dampak positif untuk berbagai aspek kehidupan. Dengan perkembangan perangkat telekomunikasi serta ketersediaan jaringan internet, saat ini kita dapat melakukan berbagai aktivitas secara online. Mulai dari berbelanja, mendengarkan musik, membaca berita, dan lain-lain. Melihat digitalisasi yang telah terjadi di segala aspek, penting bagi suatu perusahaan untuk mengikuti proses transformasi digital tersebut.

Mengaplikasikan teknologi digital juga memungkinkan bisnis kecil menjangkau target pasar yang luas. Jika sebelumnya pemasaran dilakukan dengan membayar iklan di televisi, radio, atau media cetak, kini pemasaran dapat dilakukan secara online. Dengan membangun sebuah website, bisnis kecil pun juga memiliki kesempatan untuk memasarkan layanannya ke seluruh wilayah Indonesia. Saat ini kita telah memasuki dunia digital, segala hal memungkinkan dapat dikendalikan dari segala tempat melalui jaringan internet dengan perangkat gadget / smartphone. Hal itu semakin memudahkan mobilitas manusia dalam berkegiatan sehari - hari termasuk dalam dunia bisnis khususnya dalam bidang ekonomi kreatif, sehingga fenomena ini semakin mengukuhkan dunia menuju arah ekonomi digital. Misalnya secara sederhana kita mengenal email, penggunaan website, aplikasi, pengelolaan produk secara online, serta transaksi online.

Dalam bidang teknologi informasi sendiri, tantangan nyata pada era digital semakin kompleks karena berbagai bidang kehidupan membawa pengaruhpengaruh yang bisa membuat perubahan di setiap sisi. Teknologi informasi merupakan bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang (tetapi tidak terbatas) seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program, dan data konstruksi. Setiap data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari teknologi informasi.

Teknologi informasi memfasilitasi bisnis dalam empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas. Tantangan dalam bidang teknologi informasi sangat banyak seperti memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan. Era digital harus disikapi dengan serius, menguasai, dan mengendalikan peran teknologi dengan baik agar era digital membawa manfaat bagi kehidupan. Pendidikan harus menjadi media utama untuk memahami, mengusai, dan memperlakukan teknologi dengan baik dan benar. Demikian juga pemerintah melakukan kajian mendalam era digital ini dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan atau keamanan serta teknologi informasi.

1 komentar:

Air kelapa hijau adalah obat dari segala obat!!!

  Air kelapa hijau memiliki ciri khas rasa lebih asam dan menyegarkan dibanding air kelapa biasa, daging buahnya juga lebih manis. Jadi tida...